Tak cukup info? Cari lagi.

 

Sunday, November 25, 2007

Kenal dan kawal nafsu

Pernahkah anda melihat layang-layang yang cantik melayang-melayang dan menari-nari di udara? Ia suatu pemandangan mengasyikkan! Tahukah anda mengapa layang-layang itu terus menjadi cantik dan mampu terus melayang-layang di udara dan mengasyikkan? Ia disebabkan benangnya mantap dan tidak putus. Apabila benang itu putus, hilanglah kecantikan layang-layang itu. Akhirnya, tersadai di tempat yang tidak menentu, menanti kehancuran! Demikianlah dengan nafsu termasuk nafsu seks. Apabila benang agama terputus daripadanya manusia akan tersadai di tempat yang hina menanti kehancuran.
Nafsu itu diri. Ianya dalam diri. Ianya menyala-nyala. Berkobar-kobar. Diam dan pejam matamu. Rasakan ia. Malah ianya dalam sanubari, terpendam jauh dalam pelosok badan. Mencakar-cakar bukan? Menarik-narik. Merentap-rentap.Kamu bisa rasakan namun kamu tidak pasti dari mana sumber asalnya.

Beri ia makan. Beri ia minum. Beri ia puas. Beri apa saja. Biarkan ia makan dan biarkan ia menyala, tinggi. Nafsu itu api. Diberi makan nescaya ia puas, membesar dan membakar.Membakar dan menyala memakan diri kamu sendiri. Ke arah kemusnahan.
Maka diciptakan kaedah oleh Tuhan Sekalian Alam, yang tahu akan kelemahan manusia mengatasi gejala bahana nafsu ke atas diri sendiri yang lemah.
Ya, Dia tahu manusia itu pada fitrahnya lemah. Maka diciptakan cara untuk mengatasi api yang membakar. Berpuasalah selama sebulan. Berpuasa ibarat menahan dari memberi api itu makan. Api itu tidak bisa terpadam, namun apabila ia dikawal ia akan jadi kecil. Sekecil api lighter yang meliuk saat kamu menyalakan sesuatu. Bisa dikawal, malah dipadam.
Kawallah ia sebelum ia membakar. Dan ketahuilah segala apa yang disuruh oleh Pesuruh-Pesuruh sebelum ini, ada faedahnya. Supaya kita semua terkandung dalam ajaran yang lurus.
Supaya kita menjadi sempurna, bukan cacat rohani. Supaya kita menjadi manusia, bukan binatang. Supaya kita mempunyai akal sebagai pembimbing, bukan nafsu yang mengiakan apa saja, matlamat menghalalkan cara.
Sesungguhnya aku redha dengan Islam sebagai agamaku dan aku redha dengan segala apa yang diberitahu oleh para Pesuruh. Alhamdulillah.

0 comments: